Kamis, 27 Juni 2013

Proposal Praktikum Motivasi Spiritual



BAB I
A.     Pendahuluan
Kesabaran adalah salah satu ciri mendasar orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa kesabaran merupakan setengahnya keimanan. Sabar memiliki kaitan yang tidak mungkin dipisahkan dari keimanan: Kaitan antara sabar dengan iman, adalah seperti kepala dengan jasadnya. Tidak ada keimanan yang tidak disertai kesabaran, sebagaimana juga tidak ada jasad yang tidak memiliki kepala. Sabar juga memiliki dimensi untuk merubah sebuah kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan baik lagi. Bahkan seseorang dikatakan dapat dikatakan tidak sabar, jika ia menerima kondisi buruk, pasrah dan menyerah begitu saja. Sabar dalam ibadah diimplementasikan dalam bentuk melawan dan memaksa diri untuk bangkit dari tempat tidur, kemudian berwudhu lalu berjalan menuju masjid dan malaksanakan shalat secara berjamaah.
Untuk melaksanakan berbagai kewajiban tentu saja dibutuhkan bekal kesabaran. Untuk meninggalkan berbagai larangan dibutuhkan bekal kesabaran. Begitu pula saat menghadapi keputusan takdir kauni (yang menyakitkan) tentu juga diperlukan bekal kesabaran. Karena amat sedikitnya dijumpai orang yang sanggup bersabar tatkala tertimpa musibah.Maka disini akan menjelaskan bahwasanya sabar termasuk bagian dari kesempurnaan tauhid. Sabar termasuk kewajiban yang harus ditunaikan oleh hamba, sehingga ia pun bersabar menanggung ketentuan takdir Allah.
Ungkapan rasa marah dan tak mau sabar  yang banyak muncul dalam diri orang-orang tatkala mereka mendapatkan ujian berupa ditimpakannya musibah. Dengan alasan itulah maka akan diterangkan bahwa sabar adalah hal yang wajib dilakukan tatkala tertimpa takdir yang terasa menyakitkan. Dengan hal itu  juga kami ingin memberikan penegasan bahwa bersabar dalam rangka menjalankan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan hukumnya juga wajib.

B.     Latar Belakang Masalah
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk menahan diri dari keingingan ‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah:  Menahan diri dari sifat kegeundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga dikemukakan oleh Imam al-Khowas, bahwa sabar adalah refleksi keteguhan untuk merealisasikan al-Qur'an dan sunnah
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk sabar ketika berjihad. Padahal jihad adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya adalah menggunakan senjata (perang). Artinya untuk berbuat seperti itu perlu kesabaran untuk mengeyampingkan keiinginan jiwanya yang menginginkan rasa santai, bermalas-malasan dan lain sebagainya.
Kita semua tahu bahwa ada orang yang mudah merasa jengkel, yang mudah kehilangan kesabaran dan mudah marah. Di dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang, menunggu seseorang bisa menjadi sangat menjengkelkan. Kita hidup di dalam masyarakat yang menginginkan kesenangan instan di mana ketidaksabaran, ketidaktoleransian, sensistif yang berlebihan dan kemarahan yang impulsive menjadi begitu lazim.
Kesabaran memberikan sebuah contoh yang Ilahi bagi orang lain. Di dalam jaman yang penuh dengan pengharapan instan dan tekanan, kesabaran kita terhadap orang lain memisahkan kita dari dunia ini. Mengembangkan kesabaran demi menghasilkan kehidupan yang berbuah dengan terus berhubungan dengan Tuhan, Hal ini membutuhkan usaha dari diri kita dan kerjasama dengan apa yang Tuhan akan lakukan. Seseorang bisa menjadi sabar jika dia memahami apa yang sedang terjadi di dalam situasi tertentu. Ketidak-tahuan menghasilkan ketidaksabaran.

C.     Rumusan Masalah
Mengetahui 9 keutamaan bersabar ?

D.     Tujuan dan Manfaat dari Praktikum
Kesabaran bisa menjadi penolong yang akan menyelamatkan seseorang dari bahaya, baik bahaya dunia terlebih lagi bahaya akhirat. Contoh kecilnya misalnya di dalam berkendaraan.
Betapa pun ia terburu-buru, ia tetap mengemudikan kendaraannya dengan penuh kehati-hatian dan sesuai aturan. Saat lampu lalu lintas berwarna merah, ia pun berhenti dengan rela, saat di dalam kota, kendaraan pun diperlamban, tidak melebihi 40 atau 50 km/jam. Ia tetap menghargai hak-hak kendaraan lain yang ada di depan maupun di belakang, termasuk memberi kesempatan kepada pejalan kaki atau pengguna sepeda.
Jika kesabaran demikian yang dipraktikkan setiap pengendara kendaraan bermotor, maka Insya Allah ia akan selamat dari kecelakaan, ia selamat dari kejaran polisi karena tidak mengebut di dalam kota sampai melampaui batas kecepatan, dan orang lain pun akan selamat dari ulahnya kalau saja ia tidak sabar akibat terlalu cepat.























BAB II
PEMBAHASAN

1.      Rahasia Kutamaan Bersabar
9 Keutamaan Bagi Orang-Orang yang Bersabar
(#qãZŠÏètFó$#ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ Ío4qn=¢Á9$#ur 4 $pk¨XÎ)ur îouŽÎ7s3s9 žwÎ) n?tã tûüÏèϱ»sƒø:$# ÇÍÎÈ  
“ Dan, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat”. (Al-Baqoroh:45)
     Sabar kata yang mudah untuk diucapkan, namun butuh perjuangan untuk mempraktekannya. Sabar adalah menahan atau bertahan. Sabar yang dimaksud adalah menahan diri dari rasa gelisah, cemas, amarah, menahan lidah dari keluh kesah, dan menahan anggota tubuh dari kekacauan. Bahkan kata sabar disebutkan sebanyak 74 kali dalam Al-Qur’an.
Berikut ini adalah 9 keutamaan yang diperoleh bagi orang-orang yang sabar:
a.    Pertama.
            Orang yang sabar akan senatiasa bersama-sama Allah. Dan Allah lebih mencintai orang-orang yang bersabar terhadap ujian yang diberikan oleh-Nya. Allah bersama orang-orang yang sabar. Kebersamaan yang dimaksud  oleh Allah adalah kebersamaan secara khusus yang berarti menjaga, melindungi, dan menolong mereka.
b.    Kedua.
            Allah memberikan apresiasi  predikat taqwa kepada orang-orang yang bersabar dalam menghadapi ujian Allah.
* }§øŠ©9 §ŽÉ9ø9$# br& (#q9uqè? öNä3ydqã_ãr Ÿ@t6Ï% É-ÎŽô³yJø9$# É>̍øóyJø9$#ur £`Å3»s9ur §ŽÉ9ø9$# ô`tB z`tB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#ur É=»tGÅ3ø9$#ur z`¿ÍhÎ;¨Z9$#ur tA#uäur tA$yJø9$# 4n?tã ¾ÏmÎm6ãm ÍrsŒ 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuŠø9$#ur tûüÅ3»|¡yJø9$#ur tûøó$#ur È@Î6¡¡9$# tû,Î#ͬ!$¡¡9$#ur Îûur ÅU$s%Ìh9$# uQ$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4qŸ2¨9$# šcqèùqßJø9$#ur öNÏdÏôgyèÎ/ #sŒÎ) (#rßyg»tã ( tûïÎŽÉ9»¢Á9$#ur Îû Ïä!$yù't7ø9$# Ïä!#§ŽœØ9$#ur tûüÏnur Ĩù't7ø9$# 3 y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# (#qè%y|¹ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd tbqà)­GßJø9$# ÇÊÐÐÈ  
“Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.(Al-Baqoroh:177)
#n?t/ 4 bÎ) (#rçŽÉ9óÁs? (#qà)­Gs?ur Nä.qè?ù'tƒur `ÏiB öNÏdÍöqsù #x»yd öNä.÷ŠÏôJムNä3š/u Ïp|¡ôJsƒ¿2 7#»s9#uä z`ÏiB Ïps3Í´¯»n=yJø9$# tûüÏBÈhq|¡ãB ÇÊËÎÈ  
“Ya (cukup), jika kalian bersabar dan bertaqwa, dan mereka datang menyerang kalian dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (Ali Imran:125)
c.    Ketiga.
            Allah akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dan tanpa batas.  Orang yang berhak menerimanya adalah orang-orang yang sabar,seperti firman-Nya;
$tB óOä.yYÏã ßxÿZtƒ ( $tBur yZÏã «!$# 5-$t/ 3 žútïÌôfuZs9ur tûïÏ%©!$# (#ÿrçŽy9|¹ Oèdtô_r& Ç`|¡ômr'Î/ $tB (#qçR$Ÿ2 šcqè=yJ÷ètƒ ÇÒÏÈ  
Dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(An-Nahl:96).
ö@è% ÏŠ$t7Ïè»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# öNä3­/u 4 tûïÏ%©#Ï9 (#qãZ|¡ômr& Îû ÍnÉ»yd $u÷R9$# ×puZ|¡ym 3 ÞÚör&ur «!$# îpyèźur 3 $yJ¯RÎ) ®ûuqムtbrçŽÉ9»¢Á9$# Nèdtô_r& ÎŽötóÎ/ 5>$|¡Ïm ÇÊÉÈ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (Azzummar:10)
tA$s%ur šúïÏ%©!$# (#qè?ré& zNù=Ïèø9$# öNà6n=÷ƒur Ü>#uqrO «!$# ׎öyz ô`yJÏj9 šÆtB#uä Ÿ@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ Ÿwur !$yg9¤)n=ムžwÎ) šcrçŽÉ9»¢Á9$# ÇÑÉÈ  
Kecelakaan besar bagi kalian, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang bersabar “. (Alqashash;80)
d.   Keempat.
            Orang-orang yang sabar akan mendapatkan kabar gembira.
Nä3¯Ruqè=ö7oYs9ur &äóÓy´Î/ z`ÏiB Å$öqsƒø:$# Æíqàfø9$#ur <Èø)tRur z`ÏiB ÉAºuqøBF{$# ħàÿRF{$#ur ÏNºtyJ¨W9$#ur 3 ̍Ïe±o0ur šúïÎŽÉ9»¢Á9$# ÇÊÎÎÈ  
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Al-Baqoroh:155)
e.    Kelima.
            Allah memberitakan bahwa orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang mulia.
`yJs9ur uŽy9|¹ txÿxîur ¨bÎ) y7Ï9ºsŒ ô`ÏJs9 ÏQ÷tã ÍqãBW{$# ÇÍÌÈ  
Tetapi orang yang sabar dan memaafkan , sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”. (Asy-Syura:43)
f.     Keenam.
            Berita gembira dari Allah bahwa hanya orang-orang yang bersabarlah yang dapat mengambil hikmah atau pelajaran yang bermanfaat dari ayat-ayat Allah (Ibrahim; 5). Setiap peristiwa dalam hidup manusia selalu mendapat ujian dari Allah, hanya orang bersabarlah yang dapat memahami dan mengambil pelajaran hidup dari ujian tersebut.
g.    Ketujuh.
            Mereka memperoleh keberuntungan, keselamatan, dari sesuatu yang ditakuti dan masuk surganya Allah.
íN»n=y /ä3øn=tæ $yJÎ/ ÷Län÷Žy9|¹ 4 zN÷èÏYsù Ót<ø)ãã Í#¤$!$# ÇËÍÈ 
“Dan para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan),’ Keselamatan bagi kalian berkat kesabaran kalian’. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Ar-Ra’d:24)
h.    Kedelapan.
            Sabar mewariskan derajat kepeloporan dan kepemimpinan.  Sebagaimana ungkapan Syaikul Islam yang dikutip oleh Ibnu Qoyyim Al-Jauziah: “ Dengan kesabaran dan keyakinan dapat diperoleh kepemimpinan dalam agama.”  Lalu ia menyebutkan ayat  24 dalam surat As-Sajdah berikut ini:
$oYù=yèy_ur öNåk÷]ÏB Zp£Jͬr& šcrßöku $tR͐öDr'Î/ $£Js9 (#rçŽy9|¹ ( (#qçR%Ÿ2ur $uZÏG»tƒ$t«Î/ tbqãZÏ%qムÇËÍÈ  

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk  dengan perintah kami ketika mereka bersabar, dan mereka meyakini ayat-ayat kami”.
i.      Kesembilan.
            Allah menghubungkan kesabaran dengan iman, keyakinan, takwa, tawakal, syukur, amal shalih, dan rahmat yang diperoleh seseorang. Sabar merupakan bagian dari iman, ibarat kedudukan kepala dari tubuh. Tiada artinya iman bagi orang-orang tidak memiliki kesabaran, sama artinya ibarat tubuh tanpa kepala. Sehingga Umar bin Khatab berkata; “ Hidup yang paling baik ialah yang kami lalui dengan kesabaran”.
            Kita bisa belajar banyak tentang kesabaran dari para nabi-nabi Allah. Bagaimana kesabaran Nabi Yusuf menghadapi rayuan siti Zulaikha dan dimasukan ke sumur oleh saudara-saudaranya. Kesabaran nabi Nuh dalam berjuang  menyampaikan kebenaran tauhid, Nabi Ibrahim, Musa, Nabi Muhammad Saw dan nabi-nabi Allah lainnya.
            Mereka bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menghindari kedurhakaan kepada Allah, dan bersabar dari ujian Allah. Itulah yang  akan menghantarkan mereka menjadi pribadi yang mendapat berbagai keutamaan dari Allah SWT.
E.     Penutup
Akhirnya proposal tentang keutamaan sabar sudah terangkum. Kami telah berusaha mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dengan proposal kami. Semoga proposal ini bisa berguna dan berkenan. Terimakasih kami ucapkan kepada para pembaca proposal karena telah berkenan membaca isi dari karya kami. Tidak ada yang sempurna ,tiada gading yang tak retak, manusia tempat salah dan khilaf. Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna melengkapi proposal kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar